Namaku Linda, aku baru menikah 6 bulan yang lalu, selama pernikahanku, selalu aku merasakan kebahagiaan bersama suamiku. Aku sangat bersyukur memiliki suami sepertinya, semenjak kami menikah, tak pernah sedikit pun aku merasakan kekurangan kasih sayang darinya, terlebih lagi semenjak kami menikah, aku harus keluar rumah dan ikut dengan suamiku keluar kota. Berada diluar daerah tempat aku tinggal merasa asing bagiku, lingkungan dan masyarakatnya semuanya asing, namun suamiku selalu mendampingiku, dan tidak pernah merasa bosan selalu berada di dekatku.
Dari awal menikah, kemana pun aku pergi selalu di temani suami, tidak banyak ada suami yang selalu mau menemani istrinya kemana pun istrinya pergi, terlebih lagi kalau hanya untuk pergi belanja ke pasar untuk kebutuhan memasak dirumah, namun suamiku selalu menemaniku bahkan membawa belanjaan yang aku beli, dia tidak ingin aku yang membawa belanjaan itu semua, justru dia lebih senang kalau dia sendiri yang membawanya.
Tidak hanya itu suamiku juga selalu membantuku dalam urusan rumah, meskipun dia lelah dengan pekerjaannya diluar sana, dia selalu membantuku untuk mengerjakan pekerjaan rumah jika aku sedang sakit, justru dia selalu menyarankan aku untuk istirahat tidur di kamar dan membiarkannya yang menyelesaikan rumah, meskipun demikian sebagai seorang istri, aku tak ingin membiarkan suamiku yang mengerjakan semua pekerjaan yang seharusnya aku kerjakan. Aku lebih menyukai melakukan pekerjaan rumah bersama-sama meskipun kondisiku sedang sakit, namun tetap saja suamiku marah dan tak ingin aku tambah sakit, dia menyuruhku untuk duduk diam, hanya memberikan arahan apa-apa saja yang harus dia kerjakan, seperti memasak, apa saja bumbu yang harus dipersiapkannya, dan apa saja yang harus dimasak.
Hebatnya suamiku yang semakin membuatku cinta padanya, perhatian dan kasih sayang yang di berikannya padaku, membuatku semakin jatuh cinta padanya, bahkan di setiap harinya cinta itu semakin lama semakin tumbuh di dalam diriku ini. Berkat cinta yang selalu dia berikan padaku, selalu tercipta suasana hangat dan romantis dirumah, meskipun sebenarnya suamiku itu bukan tipe pria romantis.
Tidak hanya cinta dan perhatiannya, bahkan dia mampu meringankan rasa rinduku terhadap keluargaku di kampung sana, dengan sikap dan tingkah lucu dan jahilnya yang selalu dia lakukan seperti aku bersama dengan ayah dan adik-adikku disana. Kami tinggal hanya berdua, tapi aku bisa merasakan kalau aku sedang bersama dengan keluargaku juga, sebab suamiku selalu memberikan yang terbaik buatku, merasakan cinta, kasih sayang dan perhatiannya di setiap hari-hariku.
Aku hanya bisa berharap kehangatan ini tidak akan hilang seiring berjalannya waktu, aku hanya berharap dapat merasakan kehangatan dan keharmonisan selalu dalam hidup kami, meskipun kami hidup tidak bergelimpang harta, tapi aku bangga memiliki suami bergelimpang kasih sayang, sebab dapat merasakan suka, duka, senang dan sedihku selalu bersamanya.
Hebatnya suamiku yang bukan hanya menjadi imam dalam rumah tangga kami, suamiku juga menjadi teman disaat aku ingin curhat, menjadi sahabat yang selalu ada untukku yang mampu menghapus air mataku dikala aku bersedih dan mampu membuatku senang dikala aku merasakan kesepian. Aku bersyukur kepada Allah sebab aku memiliki suami hebat seperti ini.
Writter by N. Yahya
0 Response to "Suamiku Hebat"
Post a Comment