Aku mira saat ini aku berusia 25 tahun, aku memiliki 3 orang adik, 2 adik perempuan dan 1 adik laki-laki. Selama hidup aku selalu berada bersama dengan adikku, tak pernah sedikit pun kami hidup saling berjauhan, namun dengan seiring berjalannya waktu, tiba saatnya dimana aku akan segera menikah dan akan tinggal jauh dari orang tua dan juga adik-adikku.
Perasaan yang aku alami saat ini ibarat seperti gado-gado, yang di dalamnya banyak tercampur sayur-sayur yang beraneka ragam, sama halnya seperti diriku ini, saat ini aku merasakan perasaan sedih, sebab aku akan jauh dari keluarga kecilku, dimana aku tak bisa melihat repetan dan curahan ibu dan adik-adikku setiap harinya, aku tak bisa bersenda gurau manja dengan ayahku setiap hari lagi, dan aku tak bisa melihat adikku yang selalu membuatku kesal dengan tingkah kekanakan mereka, perasaan senang ketika aku dapat merasakan bagaimana rasanya seorang wanita menjadi seorang istri dan juga seorang ibu nantinya.
Menjelang pernikahanku, kami semua sibuk mempersiapkan pesta, keperluan ini dan itu semua kami lakukan bersama-sama sampai acara pesta berlangsung dan selesai dengan perasaan bahagia dan sedih. Namun disaat aku akan pergi jauh dari keluargaku, tak dapat aku ungkapkan dengan kata-kata, karena sebagai seorang kakak dari 4 bersaudara, aku harus memberikan contoh yang baik buat adik-adikku, aku tak dapat mengutarakan perasaanku kepada mereka, karena itu aku menuliskan sebuah surat untuk semua adik-adikku.
"Teruntuk buat adik-adikku tersayang.
Gak bisa kakak ungkapkan dengan kata-kata, saat ini kakak adalah seorang istri, bukan hanya seorang anak dari kedua orang tua kita, dan juga bukan hanya seorang kakak buat kalian. Saat ini kakak juga memiliki 2 orang adik lainnya dari suami kakak, tapi bukan berarti kasih sayang kakak ke kalian semua berkurang, kakak berharap meskipun kakak jauh disana nantinya, kalian tetap seperti adik kakak yang dulu dan adik kakak yang sekarang, nanti dan selamanya, dimana kita selalu suka dan duka bersama-sama, meskipun kakak jauh bukan berarti kita tidak bisa saling mengobrol dan bercurhat seperti biasanya, kakak sangat berharap kalian bisa gantiin tugas kakak dirumah, jangan bertengkar, bantu ibu dirumah selalu, saling dukung satu sama lainnya, ibadah jangan pernah tinggal, saling menyayangi dan menghormati, jaga ibu dan ayah dirumah,
jangan pernah kecewakan mereka, carilah pasangan yang terbaik buat kalian jadikan suami, dan teruntuk adikku yang laki-laki, jadilah pria sejati yang bisa melindungi keluarga, raih cita-citamu, kuliah nanti belajar dengan sungguh-sungguh, dan jadilah anak yang berbakti untuk keluarga, kakak sayang kalian semua, maaf kalau kakak sering marah, cerewet ke kalian semua, kakak juga terlalu keras dan tegas, tapi itu semua kakak lakukan semata-mata untuk kebaikan kalian, dan inilah cara kakak untuk ungkapkan isi hati kakak yang sesungguhnya."
Aku tulis surat itu, sambil menetes air mataku, tapi aku merasa sangat lega, karena ku bisa ungkapkan isi hatiku kepada mereka adik-adikku.
Writter by: N. Yahya
0 Response to "Surat Untuk Adikku"
Post a Comment