Maafkan Aku Istriku

Maya dan ridwan telah menjalani bahtera rumah tangga selama 3 tahun, dan selama pernikahan mereka, belum dikaruniai seorang anak pun. Karena hal itu lah maya selalu saja mendapatkan sindirian dan cibiran selama hidupnya, yang menganggap bahwa maya mandul dan mereka tak dapat memiliki anak. Ridwan sebagai suami pun selalu melimpahkan kesalahan kepada istrinya, penyebab mereka belum dikaruniai anak. Selama menikah maya hidup bersama mertua dan 3 orang adik iparnya, yang hanya menganggap maya sebagai pekerja di dalam rumah, sebab karena maya tidak memiliki pendidikan tinggi dan tidak berkarir.

"Maya, dari tadi kamu belum selesai juga mencuci piring-piring kotor itu, kenapa akhir-akhir ini kamu lamban sekali bekerja nya, adik-adik iparmu sebentar lagi pulang dan mereka pasti kelaparan nanti, sementara kamu belum juga selesai memasak apa pun" celoteh ibu mertuanya.

"Maaf bu, maya lagi kurang enak badan, akhir-akhir ini sering sakit kepala, mungkin tensi maya menurun bu" jawab maya.

"Alah kamu jangan alasan y, kamu tetap harus bergegas, saya gak mau dengar alasan yang buat kamu malas nantinya" ucap ibu mertua maya.

"Baiklah bu" jawab maya.

Meskipun tidak begitu bisa bergerak dengan leluasa, maya tetap berusaha menyelesaikan semua tugasnya dirumah. Namun memang maya juga merasa kurang fit dalam aktifitasnya, entah apa yang terjadi dengan maya, karena itu dia pergi ke dokter dan memeriksa kesehatannya. Maya sempat meminta suaminya untuk menemani dirinya pergi kedokter, namun suaminya menolak dengan alasan sibuk di kantor. Setiba maya bertemu dengan dokter, maya terkejut dengan hasil kesehatannya.

"Dok, saya akhir-akhir ini sering merasa pusing, mual, badan terasa pegal-pegal dan saya tidak fit dalam aktifitas sehari-hari, mungkinkah saya ada penyakitnya dok?" Tanya maya.

"Mari saya cek dulu kesehatannya bu." Ucap dokter.

"Ibu, selamat y, gejala yang ibu alami itu normal untuk wanita yang sedang mengandung" ucap dokter.

"Apa dok? Saya hamil maksudnya dokter?" Tanya maya.

"Iya ibu hamil sudah 3 bulan bu, memangnya ibu gak sadar, selama ini ibu terakhir haid itu kapan?" Tanya dokter.

"Saya tidak begitu ingat dok, sebab saya tidak teratur siklus haid nya" jawab maya.

Dokter memberikan beberapa resep obat dan vitamin yang harus dikonsumsi maya, dan maya pun segera memberitahukan kabar bahagia itu kepada suaminya. Maya sangat bersyukur sebab dia bisa mengandung, dan semua tuduhan yang diberikan padanya tidaklah benar. Sepulang suami maya dari kantor, dia langsung menemui maya dan melihat hasil checkup maya ke dokter, suaminya sangat senang dan segera memberitahukan kepada seluruh keluarganya, namun bukan mereka merasa senang, justru mereka mencibir "ternyata dia bisa hamil juga" respon yang kurang baik dari keluarga tidak membuat maya dan ridwan tidak bersemangat dalam menyambut sang bayi nantinya.

Meskipun dalam kondisi hamil, mertua dan adik ipar maya tidak begitu mau meringankan beban maya dalam urusan kerja rumah, semua tetap di limpahkan ke maya dengan alasan adik iparnya sibuk berkarir dan kuliah, sementara maya tidak berkarir dan tidak kuliah, dan tak mungkin ibu mertua yang sudah tua harus bekerja juga dirumah, dengan alasan seperti itulah yang membuat suami maya tidak menuntut mereka untuk membantu maya.

Selama hamil maya sering mengalami pendarahan, karena kandungan maya yang lemah, namun semangat maya lah yang membuat dia mampu bertahan sampai hingga masa kehamilan 7 bulan. Dan suatu ketika maya merasa keletihan dalam bekerja, maya pun pun pingsan seketika, tidak seorang pun orang dirumah mengetahuinya, sampai pada akhirnya ridwan pulang dari kantor dan menemukan maya dalam kondisi suhu tubuh yang sangat dingin, ridwan pun membawa maya kerumah sakit. Setibanya dirumah sakit, ketika dokter selesai memeriksa maya, dokter segera menemui ridwan.

"Pak ridwan, maaf saya harus memberikan berita buruk ini kepada bapak, bahwasanya istri bapak dalam kondisi yang sangat lemah, saya takut janin di dalam rahim istri bapak juga terganggu nantinya, saya menyarankan untuk mengoperasikan istri bapak, untuk mengeluarkan anak bapak dari kandungan istri bapak." Ucap dokter.

"Tapi istri saya dalam kondisi lemah, dan dia baru mengandung 7 bulan dok, apakah mungkin untuk istri saya melahirkan?" Tanya ridwan.

"Operasi caesar yang kita lakukan sekarang pak, jika bapak mengijinkan tolong tanda tangan berkas untuk proses operasi nya pak." Ucap dokter.

Ridwan pun langsung menandatangani berkas untuk operasi istrinya, entah apa yang terjadi membuat ridwan merasa cemas dan khawatir sekali terhadap maya, sebab ini pertama kalinya dia merasa khawatir terhadap maya selama mereka menikah, dia menyadari bahwa tak pernah memberikan perhatian yang khusus kepada maya. Ridwan memberi kabar kepada keluarganya, namun mereka satu pun tidak ada yang datang kerumah sakit, bahkan untuk menemani ridwan selama proses operasinya maya. Setelah 2 jam ridwan menunggu akhirnya dokter selesai mengoperasi maya, namun dokter berkata kepada ridwan bahwasanya maya membutuhkan banyak darah, sebab maya pingsan sudah 3 jam lamanya, membuat suhu badan maya turun drastis, dan selama proses operasi maya kekurangan darah, dan stok di rumah sakit golongan darah seperti maya telah habis, dan dokter menyarankan untuk ridwan segera mencari keluarga atau orang terdekatnya yang memiliki golongan darah A.

Ridwan menyadari bahwa sari dan sita adiknya memiliki golongan darah A, dia menelpon adiknya, namun mereka menolak untuk memberikan darah mereka, dikarenakan mereka memiliki aktifitas yang sibuk. Ridwan baru menyadari betapa egoisnya seluruh keluarganya itu, entah kenapa terpintas di dalam pikirannya bahwa maya mungkin selama ini terlalu sakit menerima perbuatan dari keluarganya. Ridwan terus mencari dan mencari namun golongan darah A susah sekali didapat, dan tiba-tiba ridwan mendapatkan kabar dari dokter bahwasanya maya dalam keadaan kritis, mendengar kabar itu, aku pun menangis, dan hanya bisa berdoa, agar maya diberikan kesembuhan, dan berharap dia dapat memperbaiki semua kesalahan yang telah dia lakukan terhadap istrinya.

Mendengar pihak rumah sakit mencari golongan darah A, salah satu pengunjung pasien menawarkan darahnya untuk dapat membantu maya, ridwan pun merasa bersyukur karena mendapatkan pendonor darah untuk maya, namun sebelum proses pentransferan darah, maya telah meninggal dunia, rasa tangis yang tak dapat di bendung dari mata ridwan, dan penyesalan dari sang dokter karena tidak dapat menyelamatkan maya, sebab dia sudah banyak kehilangan darah.

"Maafkan kami pak, kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membantu istri bapak, namun kami hanya bisa menyelamatkan putri bapak, dan sekarang dia juga masih membutuhkan perawatan khusus juga di inkubator" ucap dokter.

Ridwan pun membawa mayat maya kerumah dengan memakai mobil ambulance, sesampainya disana, semua keluarga terkejut melihat maya telah meninggal, namun ridwan hanya bisa diam, dan bungkam tidak ingin berbicara dengan mereka, ridwan pun menelpon seluruh keluarga istrinya, untuk proses pemakaman maya. Setelah maya di makamkan, dan setelah semua keluarga dan warga memberikan doa dan mengadakan tahlilan dirumah ridwan, dia pun langsung kembali ke kamarnya, dan dia mengenang maya, dari foto pernikahan mereka, tempat tidur, bahkan barang-barang peninggalan dari maya, dan ridwan menemukan buku diary milik maya, ternyata semua aktifitas dan perasaan maya selama ini dia tuliskan didalam buku diary nya itu, dan yang paling membuat ridwan tersentuh dan bersedih ketika dia membaca isi tulisan maya.

"Suamiku taukah engkau, aku menikah denganmu itu bukanlah keputusan yang gampang, karena aku pasti akan meninggalkan rumahku, orang tuaku dan adik-adikku juga, aku tinggalkan karirku dan semua yang ada pada diriku hanya demi untuk menjadi istri yang soleha buatmu dan menantu yang soleha buat keluargamu, namun apa yang sudah ku dapatkan, aku menikah denganmu dan belum di karuniai anak itu semua bukan karena inginku, tapi karena Allah belum mengijinkan kita untuk memiliki anak, namun apa yang ku dapat dari keluargamu, hanya cibiran dan hinaan yang mengatakan kalau aku ini mandul, namun tak mengapa, aku tak marah ataupun dendam, sebab ibumu adalah ibuku juga, begitu juga dengan adik-adikmu, mereka adalah adikku juga. Bukan aku tak ingin berkarir, namun engkau lah yang menghentikan karirku, sebab kau tak ingin aku menelantarkan keluarga nantinya, sebagai seorang istri aku harus taat semua perintahmu, namun ibu mu hanya anggap aku sebagai seorang pekerja rumah yang tak mampu berkarir diluar sana, karena aku tidak sarjana. Saat ini aku mengandung, anak ini adalah anakmu dan juga cucu dari keluargamu, namun tidak ada kebahagiaan yang aku lihat dari diri mereka, namun tak mengapa aku tetap semangat menyambut kehadiran anak kita, suamiku aku lelah, aku sakit, aku tak tau harus bertahan sampai kapan, jika aku telah tiada, aku hanya ingin meminta satu hal padamu, tolong beri kebahagiaan pada anak kita nantinya, lindungi dan jagalah dia, sebab aku merasa tak kan pernah bertemu dengannya nanti, selama menikah aku tak pernah meminta apa pun, aku hanya berharap inilah permintaan terakhirku."

Air mata terus menerus mengalir dari diri ridwan, penyesalan yang tak kan membuat maya kembali, dia memutuskan untuk membawa putrinya pindah, dan tak kan tinggal bersama keluarganya lagi, dia tidak ingin kejadian serupa terhadap maya akan dialami oleh anaknya juga.

Writter by N. Yahya

Related Posts:

0 Response to "Maafkan Aku Istriku"

Post a Comment